Karena kematian adalah sebuah kepastian. “Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu, barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke surga, sungguh ia telah beruntung. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S Ali Imran 3:185)

Dengan membaca ayat tersebut, ini bisa memotivasi kita. Menjadikan kita tidak terlalu cinta dan terlena dengan nikmatnya  dunia yang semu. Mencegah diri dari hal-hal yang berlebihan dan melampaui batas. Memberikan sikap zuhud dunia dan selalu ridha akan ketentuan Allah. Memotivasi untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri dari kesalahan yang sudah diperbuat. Menjadikan diri lebih tawadhu dan menjauhkan diri dari sifat sombong dan zhalim. Tidak mudah bersedih dan berputus asa.


Perbanyaklah mengingat mati. Karena dengan mengingat mati akan menyadarkan kita, bahwa hidup di dunia ini tidak abadi. Yang abadi itu adalah akhirat, tempat pulang kita kelak. Kematian adalah pemutus kenikmatan hidup kita di dunia. Kematian adalah awal dari keabadian  hidup kita kelak diakhirat.

Mati bukanlah hal yang harus kita takuti. Asal kita bisa mempersiapkan bekal yang terbaik. Bekal seperti apakah yang bisa kita bawa? Bekal terbaik itu diantaranya adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangannya.

Tahukah teman? Bahwa orang yang paling cerdas itu adalah orang yang paling banyak mengingat mati.


sumber gambar : www.grafissunnah.blogspot.com
Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anha berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya. “Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama? Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab: ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR.Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy). Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang-orang yang cerdas yang selalu mengingat mati.

Pernah suatu hari dalam tidur, saya  bermimpi mati. Dalam mimpi saya ditidurkan di liang lahat. Wajah terakhir yang saya lihat adalah wajah ibu menangis. Saat itu saya tidak bisa bergerak terbujur kaku . Rasanya ingin berteriak ingin memanggil nama  ibu. Tapi mulut ini bisu. Terasa kerikil-kerikil tanah berjatuhan di wajah saya. Sampai Akhirnya saya tidak bisa melihat, gelap dan sesak tidak bisa bernafas. Alhamdulillah itu hanya mimpi, dan saya pun terbangun dari mimipi itu. Bersyukur saya masih hidup.

Terkadang saya membayangkan kematian diri sendiri, kapan saya akan mati?, Apakah saya akan mati setelah selesai menulis blog ini, satu jam lagi, seminggu lagi, apakah sama dengan rasulullah pada usia 63 tahun.  Dimana saya akan mati,? apakah di rumah, diperjalanan menuju kantor, atau di hutan.  Dan bagaimana saya mati.? Apakah mati karena sakit, mati dalam keadaan sehat, mati karena digigit kucing, mati habis shalat dan sedang berpuasa ... wallahu’alam. Saya tidak akan pernah tahu, tapi saya hanya bisa berharap Husnul Hotimah.

Jika mengingat mati, saya merasa merinding dan takut. Bagaimana jika amalan ini tidak cukup untuk  surga Allah. Bagaimana jika saya termasuk orang yang tidak di ridhai Allah, Celakalah saya!! . Tapi Insya Allah jika Allah meridhai dan amalan kita cukup, surga lah tempat pulang kita. Aamin ... (optimis walau kadang cemas,karena tidak mudah, yuk tingkatkan ibadah kita..  hehe).  (#SelfReminder)




Referensi: https://muslim.or.id/5598-ingat-mati.html